Time Zone

Time Zone

 

Bacalah. Hanya butuh 1 menit. Cuma butuh waktu 1 menit untuk membacanya. Tapi inspirasinya akan bertahan dibenakmu hingga selamanya.

 New York 3 jam lebih awal dari California, Tapi tidak berarti California lambat, atau New York cepat. Keduanya bekerja sesuai “Zona Waktu”nya masing-masing. Seseorang masih sendiri. Seseorang menikah dan menunggu 10 tahun utk memiliki momongan. Ada juga yang memiliki momongan dalam setahun usia pernikahannya. Seseorang lulus kuliah di usia 22th, tapi menunggu 5 tahun utk mendapatkan pekerjaan tetap; yang lainnya lulus di usia 27th dan langsung bekerja. Seseorang menjadi CEO di usia 25 dan meninggal di usia 50 saat yg lain menjadi CEO di usia 50 dan hidup hingga usia 90th. Setiap orang bekerja sesuai “Zona Waktu”nya masing-masing. Seseorang bisa mencapai banyak hal dengan kecepatannya masing-masing. Bekerjalah sesuai “Zona Waktu”mu. Kolegamu, teman-teman, adik kelasmu mungkin “tampak” lebih maju. Mungkin yang lainnya “tampak” di belakangmu. Setiap orang di dunia ini berlari di perlombaannya sendiri, jalurnya sendiri, dlm waktunya masing-masing. Allah punya rencana berbeda untuk masing-masing orang. Waktu berbeda utk setiap orang. Obama pensiun dr presiden di usia nya yg ke 55, dan Trump maju di usianya ke 70. *Jangan iri kepada mereka atau mengejeknya…* Itu “Zona Waktu” mereka. Kamu pun berada di “Zona Waktu”mu sendiri!

###

I took photo of her, and set it as  background desktop. Setidaknya, setiap hari aku bisa memandangnya lebih dari 5 menit, ketika si adik (notebook ku) dinyalakan juga dimatikan. Sedikit sekali aku memiliki poto bersama berdua dengannya. Total-total paling hanya ada 3 biji. aku terpaksa memajang poto kita di desktop si adik karena bagiku itu cukup “work” untuk membuatku lebih semangat menyelesaikan tugas akhir, even kedua mataku yang selalu terlihat agak sipit sangat mengganggu. Padahal  mataku sudah berakomodasi maksimum, aku sudah berusaha membuka keduanya selebar mungkin.

Mungkin ini hanya masalah otak dia yang terlalu fokus dan otakku yang terlalu random. Memang belakangan ini aku jadi susah fokus, terutama untuk mempertajam 3 hal yang sangat ingin aku capai :Seorang pendidik yang terdidik, remember! Pendidik bukan sekedar pengajar. Yang kedua adalah seorang pengusaha yang adil, juga seorang penulis yang piawai. Rasanya awal-awal berat banget menyeimbangkan ketiganya. Dalam posisiku yang masih penelitian, aku juga harus memikirkan strategi menejemen waktu u/ bussiness building and writing. Naah poin writing ini yang masih jadi PR. Padahal setiap hari kepikiran mau nulis apa, mau cerita apa,,tapi… dan tapi.

Pernah merasa mengagumi seorang teman atau orang lain tapi kita tidak bisa mengejar? Aku pernah, sering malah, puncaknya adalah aku merasa menyesali  “Why my blood is B not A”? rasa-rasanya aku terlalu percaya dengan stereotype orang Jepang yang kalau mendapati seorang aplikan bergoldar B, thenn.. “Reject”, sebaliknya A adalah hardworker sejati. Saat itu sontak saja aku terus membanding-bandingkan diriku dengan temanku yang bergoldar A. So I feel so so different,.

Salah satunya adalah  yang ku pajang di desktop ini. She looks too perfect, anak bungsu diantara 2 kakak laki-laki, pretty, smart, and also cool. Briliant sekali lah pokoknya. Sebelum bertemu Naina, totally I proud of her. Penjelasan tentang zona waktu memang masuk akal, dan berasa adem sekali membacanya.  But, I realize, itu lebih banyak ke Pembenaran. Senengnya sebentar aja, lalu kembali lagi ‘kok aku gak bisa kayak dia?”, I ate my times, non sense. Jujurly, pikiran itu benar-benar mengganggu sekali. Ya, I do be grateful as always, but.. tetap saja beberapakali pasti terlintas pikiran negatif itu, “because we’re human being” alibi ku. Sampai akhirnya I found many happy people, setidaknya menurutku mereka selalu berbahagia, bukan karena mereka perfect. But, they trully enjoy their life. The key of all is “purity”. Tuluslah dalam bersyukur, jangan berpura-pura. kalau kepada diri sendiri saja kita masih berpura-pura, maka percayalah, kamu adalah most wanted actor/is haha.  (sebenarnya aku ingin menjabarkan bagian ini lebih dalam, tapi masih susah memilih kata-kata)

Seseorang yang tidak bisa kamu kejar zona waktunya, mungkin adakalanya seperti kalian berada dalam putaran roda, sekeras apapun kamu mengejar ia, roda akan terus berputar. Maka berbalik arah lah, jadilah pengendali roda dengan lari sekencang-kencangnya, kelak di satu titik tertentu kamu pasti akan bertemu dengannya.

See, itu hanya masalah posisi.

Aku masih memandangi desktop notebooku. Aku selalu memiliki stok perasaan sayang berlebih kepadanya daripada temanku yang lain, sepertinya sisi subjektivitasku mulai terganggu (ini teman cewek lho ya). rasanya aku seperti menspesialkan ia tanpa aku sadari. Aku mengomelinya panjang saat seorang cowok mendekatinya, “he is unwanted man, he is not proper for you dear, Sarah”  karena menurutku gak recomended jadi aku sangat gak rela temanku yang separuh bidadari ini dengan ikhwan bakwan itu.  Dulu aku hafal sekali TTL nya, selalu ingin menjadi the first sweet birthday gifter nya, menulis surat saat ia hendak melanjutkan study d LN, menghawatirkannya saat semua akunnya tidak bisa dihubungi sama sekali “are you okey in there?” , selalu mengagumi pencapaian-pencapaian hebatnya as I can’t reach it, selalu kepo dengan semua yang ia post di tempat-tempat keren di belahan dunia yang ia kunjungi, berharap namaku tertulis langsung oleh tangan gigihnya sekali saja di sebuah kertas untuk mentransfer semangat, beberapakali aku menagih seperti menagih hutang,lalu aku jadi pekewuh sendiri, ah aku hampir lupa, diakan juga “human being’ yang bisa lupa juga, sampai akhir ia finished her study, keinginan kecilku tak bisa terwujud. Ooh,, fool me.  Haha, alhamdulillah aku masih dapat dari temanku yang lain di negara lain J

Kalau ia bisa mempelajari hampir semua ilmu, maka bukankah hidupmu juga tentang ilmu? Karena semua yang membuatkku kagum padanya tak lain adalah tentang sesuatu yang tidak ada padaku. Aku hanya ingin menjadi manusia normal dengan segala kekurangan dan kelebihanku, bukan yang berpura-pura terus bersemangat mengejar zona waktumu.

 

 

Tinggalkan komentar